Madrasah Tsanawiyah Informatika (MTs MIMHa) merupakan lembaga pendidikan yang memberikan perhatian khusus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada siswa-siswi kelas 8 dan kelas 9. Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, MTs MIMHa telah menyelenggarakan kegiatan Assessment Diagnostic Non Kognitif dengan tujuan untuk mengenal gaya belajar siswa secara mendalam.
Gaya belajar merujuk pada preferensi dan kecenderungan siswa dalam memperoleh dan mengolah informasi secara efektif. Setiap individu memiliki gaya belajar yang unik, sehingga penting bagi pendidik untuk memahami gaya belajar siswa guna menyusun strategi pembelajaran yang sesuai. Dalam konteks ini, MTs MIMHa melaksanakan Assessment Diagnostic Non Kognitif sebagai upaya untuk mengidentifikasi gaya belajar siswa secara spesifik.
Assessment Diagnostic Non Kognitif merupakan metode pengumpulan data yang tidak hanya memfokuskan pada aspek kognitif seperti pengetahuan dan kecerdasan intelektual, tetapi juga pada aspek non kognitif, seperti kebiasaan belajar, motivasi, gaya berpikir, dan preferensi pembelajaran siswa. Metode ini memberikan wawasan yang komprehensif kepada pendidik dalam merencanakan pengajaran yang efektif dan mengatasi kesulitan belajar yang mungkin dialami oleh siswa.
Kegiatan Assessment Diagnostic Non Kognitif dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama, siswa-siswa kelas 8 dan kelas 9 MTs MIMHa diberikan kuesioner yang dirancang khusus untuk mengungkap preferensi gaya belajar mereka. Kuesioner ini mencakup berbagai aspek seperti preferensi belajar visual, auditori, atau kinestetik, serta preferensi belajar melalui kerja kelompok atau mandiri. Siswa diarahkan untuk menjawab dengan jujur dan sesuai dengan pengalaman pribadi mereka.
Setelah data dari kuesioner dikumpulkan, tim pengajar dan konselor MTs MIMHa melakukan analisis mendalam terhadap hasil yang diperoleh. Data tersebut digunakan sebagai dasar untuk mengidentifikasi pola dan tren gaya belajar yang dominan di antara siswa-siswi MTs MIMHa. Hasil dari Assessment Diagnostic Non Kognitif ini kemudian dipresentasikan kepada siswa, orang tua, dan guru untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang preferensi belajar masing-masing siswa.
Baca Juga : Berbisnis Dengan Allah SWT, Bagaimana Caranya?
Dengan memahami gaya belajar siswa secara individu, MTs MIMHa dapat menyusun strategi pembelajaran yang lebih efektif dan inklusif. Pendekatan diferensiasi dapat diterapkan, di mana pendidik akan menyajikan materi pembelajaran dengan mempertimbangkan gaya belajar yang beragam di dalam kelas. Dengan demikian, siswa akan lebih terlibat dan termotivasi dalam proses pembelajaran, sehingga meningkatkan hasil belajar dan pengembangan potensi mereka.
Kegiatan Assessment Diagnostic Non Kognitif untuk mengenal gaya belajar siswa di Madrasah Tsanawiyah Informatika kelas 8 dan kelas 9 merupakan langkah positif yang diambil oleh MTI. Dengan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang preferensi belajar siswa, MTs MIMHa dapat memberikan pendidikan yang lebih adaptif dan mendukung perkembangan holistik siswa. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal dalam memperbaiki kualitas pembelajaran dan meraih prestasi yang gemilang di masa depan.